Hujan

Hujan datang lagi malam ini. Dan saya bosan. Bukan, saya bukan bosan dengan hujan. Saya bosan dengan kebosanan. Rasanya saya ingin lari, tetapi kaki saya keburu terpancang di sini. Ingin terbang, tapi sayap saya sudah patah, entah patah karena apa dan oleh siapa. Ingin bermimpi, tapi mimpi-mimpi saya terbatasi oleh ruang. Apa gunanya bermimpi kalau ada batasan?

Ah. Lebih baik saya menyerah. Menyerah kepada kesunyian dan kemudian mencukupi diri dengan sekadar menikmati hujan. 

Terima kasih hujan.
Untuk rintikmu malam ini. 
Terima kasih hujan. 
Untuk bisikmu yang hempaskan sepi.

Terima kasih, hujan.

Comments

Popular posts from this blog

Sahabat [fiksi]

The Great 2023

Rumah Sehat + Taman Baca = Taman Baca Mutiara Hati